amkri
07-20-2006, 06:42 PM
Indonesia belum memiliki Tsunami Early Warning Alert yang terhubung dengan sirine di pesisir selatan pulau-pulau di negarai ini.
sekedar share prosedur penanganan Gempa.......
demi keamanan NACers prosedur ini HARUS DIINGAT:
Bilamana Tsunami terjadi
1. Gempa yang berkuatatan lebih dari 6,3 skala Richter
2. Pusat Gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 70 Km........ada yang bilang kurang dari 30 Km
3. Daerah yang berpotensi terjadi gempa besar pesisir selatan Indonesia.........mulai dari pesisir selatan Sumatera,Jawa,Bali sampai ke NTT....
4. di Indonesia bagian utara seperti Sulawesi Utara sampai Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Kepala Burung Papua juga daerah yang sangat rawan.........bahkan di kepala burung
5. Rentang antara Tsunami dan gempa pertama berkisar 5 sampai 30 menit..........tergantung jarak pusat gempa ke pantai
6. Air laut di bibir pantai surut menandakan adanya patahan di dasar laut yang menjadi pusat gempa
7. Sebelum air bah datang muncul buih-buih setelah air laut surut bersamaan dengan air laut yang mulai kembali ke bibir pantai
8. Kalo tanda-tanda itu terjadi maka NAC-ers harus LARIIIIIII
KENAPA HARUS LARI:
1. BMG sebagai instansi yang memantau gempa paling cepat 6-7 menit setelah gempa pertama baru bisa menganalisapotensi Tsunami.
2. Proses informasi bahaya tsunami dari BMG hanya melalui telepon
3. Pertama, setelah ada analisa, BMG merilis bahaya tsunami di daerah pantai terdekat.
4. Kejadian di Pangandaran adalah satu kegagalan.........tsunami bisa dideteksi 5-7 menit setelah gempa.......tapi BMG tidak tahu harus kemana menginformasikan ke daerah terdekat
5. BMG tidak punya data base nomor-nomor yang bisa dihubungi untuk menginformasikan gempa ke Pemda-Pemda di daerah rawan tsunami:eviltounge: :eviltounge: :bad: :bad: :bad:
sebetulnya tidak hanya BMG yg patut dipersalahkan, masih ada BPPT dan Bakorsurtanal..........perlu diketahui pantuan tsunami dilakukan oleh 3 instansi, BMG untuk Gempa, BPPT untuk arus laut, dan Bakorsurtanal untuk pantuan GPS...........
Waspada Gempa:
1. Biasanya gempa berkekuatan besar bisa dirasakan dengan tanda-tanda gedung-gedung bergetar sebagian mungkin ada yang rubuh. Gempa di Ujung Kulon (Rabu, 19/7) hampir memenuhi dari skala richternya 6,2.........kalo yang ada gempa seperti kemarin itu terasa di lantai satu gedung bertingkat.......bisa dipastikan lebih dari 7 skala richter di pusat gempa jadi harus lariiiiiii :D :D :D
sekedar share prosedur penanganan Gempa.......
demi keamanan NACers prosedur ini HARUS DIINGAT:
Bilamana Tsunami terjadi
1. Gempa yang berkuatatan lebih dari 6,3 skala Richter
2. Pusat Gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 70 Km........ada yang bilang kurang dari 30 Km
3. Daerah yang berpotensi terjadi gempa besar pesisir selatan Indonesia.........mulai dari pesisir selatan Sumatera,Jawa,Bali sampai ke NTT....
4. di Indonesia bagian utara seperti Sulawesi Utara sampai Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Kepala Burung Papua juga daerah yang sangat rawan.........bahkan di kepala burung
5. Rentang antara Tsunami dan gempa pertama berkisar 5 sampai 30 menit..........tergantung jarak pusat gempa ke pantai
6. Air laut di bibir pantai surut menandakan adanya patahan di dasar laut yang menjadi pusat gempa
7. Sebelum air bah datang muncul buih-buih setelah air laut surut bersamaan dengan air laut yang mulai kembali ke bibir pantai
8. Kalo tanda-tanda itu terjadi maka NAC-ers harus LARIIIIIII
KENAPA HARUS LARI:
1. BMG sebagai instansi yang memantau gempa paling cepat 6-7 menit setelah gempa pertama baru bisa menganalisapotensi Tsunami.
2. Proses informasi bahaya tsunami dari BMG hanya melalui telepon
3. Pertama, setelah ada analisa, BMG merilis bahaya tsunami di daerah pantai terdekat.
4. Kejadian di Pangandaran adalah satu kegagalan.........tsunami bisa dideteksi 5-7 menit setelah gempa.......tapi BMG tidak tahu harus kemana menginformasikan ke daerah terdekat
5. BMG tidak punya data base nomor-nomor yang bisa dihubungi untuk menginformasikan gempa ke Pemda-Pemda di daerah rawan tsunami:eviltounge: :eviltounge: :bad: :bad: :bad:
sebetulnya tidak hanya BMG yg patut dipersalahkan, masih ada BPPT dan Bakorsurtanal..........perlu diketahui pantuan tsunami dilakukan oleh 3 instansi, BMG untuk Gempa, BPPT untuk arus laut, dan Bakorsurtanal untuk pantuan GPS...........
Waspada Gempa:
1. Biasanya gempa berkekuatan besar bisa dirasakan dengan tanda-tanda gedung-gedung bergetar sebagian mungkin ada yang rubuh. Gempa di Ujung Kulon (Rabu, 19/7) hampir memenuhi dari skala richternya 6,2.........kalo yang ada gempa seperti kemarin itu terasa di lantai satu gedung bertingkat.......bisa dipastikan lebih dari 7 skala richter di pusat gempa jadi harus lariiiiiii :D :D :D