Home News Articles Forum Member Profile Agent About Us Contact Us
 » Recent Photo Posts

Go Back   N1wanRed FORUMS > ARWANA Forum > General Arwana Forum
Register FAQ Members List Calendar Search Today's Posts Mark Forums Read

General Arwana Forum Diskusi masalah-masalah arwana pada umumnya

Reply
 
Thread Tools
Old 11-27-2006, 11:02 PM   #16
RudolF (1419)
NAC 119
 
RudolF's Avatar
 
Join Date: May 2006
Location: Depok
Posts: 1,010
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Ikutan nih.Gw juga ada artikel tentang bisnis arwana.
Benar2 sangat menggiurkan.
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477&_dad=portal30 &_schema=PORTAL30&pared_id=339 592&patop_id=O03

Mereguk dolar dari arwana super red
oleh : Endot Brilliantono
Bisnis ikan arwana hasil penangkaran menjanjikan keuntungan cukup besar dan tidak pernah kekurangan pesanan. Apalagi para penggemar ikan hias di seluruh dunia mengakui kualitas arwana Indonesia sebagai yang paling bagus.
Kondisi ini membuat arwana merupakan ikan hias kebanggaan Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika banyak penggemar ikan hias dari mancanegara yang berusaha mendapatkannya langsung dari Indonesia. Namun sayangnya tidak banyak pengusaha Indonesia yang menekuni bisnis ini, sehingga justru negara lain yang mempopulerkan ikan yang diyakini sebagian orang sebagai pembawa keberuntungan.
Direksi PT Munjul Prima Utama, Florence, mengatakan perusahaannya paling sedikit mengirim ikan arwana jenis super red ke Jepang dan Korea Selatan sebanyak 600 ekor atau senilai US$1,8 juta.
Jika nilai kurs dolar amerika saat ini mencapai Rp9.000, maka penghasilan PT Munjul Prima Utama setahun bisa mencapai Rp16,2 miliar.
Angka permintaan arwana dari Jepang dan Korea Selatan sebenarnya jauh lebih banyak, "Tapi kami hanya mampu memproduksi arwana sebanyak 600 ekor per tahun," katanya kepada Bisnis pekan lalu.
Florence mengatakan jenis ikan arwana ini sangat laku di pasar internasional dan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai penghasil arwana super red. Namun demikian bukan berarti jenis arwana lain tidak laku di pasaran, karena penggemar ikan hias ini juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat.
Via penangkaran
Florence menyebutkan menerjuni bisnis ikan hias jenis arwana ini tidak mudah karena pemerintah hanya memberi izin perusahaan yang melakukan penangkaran. Ini untuk menghindari terjadinya perdagangan ilegal satwa liar yang banyak terjadi belakangan ini.
Dia menyebutkan satwa liar hasil penangkaran memiliki tanda pengenal khusus seperti micro chip yang disuntikkan di dalam tubuh ikan.
Ini dilakukan mengingat satwa yang diperdagangkan termasuk dalam satwa liar yang dilindungi pemerintah.
Seperti diketahui pamor arwana (Scleropages formosus) kini kembali naik, setelah sekian lama surut oleh kehadiran louhan. Beberapa waktu lalu, ikan purba ini mengalami puncak kejayaannya menjadi primadona ikan hias.
Arwana super red adalah jenis yang paling banyak diminati pembeli asal luar negeri, khususnya Jepang, Korea Selatan, dan China.
Namun sayangnya pasar internasional arwana sudah dikuasai Jepang, karena negeri itu memiliki teknologi dan jaringan distribusi perdagangan ikan hias dunia.
Padahal Jepang membeli arwana super red itu dari Indonesia lalu dibesarkan dan di rekayasa sehingga warnanya menyala dan bentuk tubuhnya menjadi indah. Akibatnya justru arwana yang diperdagangkan Jepang yang laku dipasaran, sementara negara penghasil ikan langka itu seperti Indonesia hanya memasok ke peternak di Jepang.
Selain berpotensi sebagai komoditas ekspor, ikan arwana juga menjadi primadona perdagangan ikan hias di dalam negeri. Hal ini yang menyebabkan arwana banyak dibicarakan orang di mana-mana.
Arwana sendiri sebenarnya memiliki banyak jenis antara lain golden red, super red, silver, Irian, dan golden. Dari jenis itu, yang paling mahal adalah super red. Untuk ukuran panjang 25 cm bisa mencapai Rp10 juta lebih per ekor.
Arwana Irian yang banyak digemari pehobi di dalam negeri harganya sekitar Rp 90.000 per ekor.
Demikian juga dengan jenis golden pino banyak peminatnya. Ikan jenis ini yang sepanjang 15 cm berusia empat bulan Rp400.000, sedangkan silver (Brasil) panjang 20 cm Rp100.000 per ekor.
Seorang pedagang ikan hias di Bogor menyebutkan omzet penjualan mereka dalam sebulan diperkirakan lebih dari Rp1 miliar.
Jika omzet penjualan yang diperoleh per bulan oleh pedangan bisa mencapai miliaran rupiah bisa dibayangkan betapa ikan ini memiliki daya tarik di masyarakat.
Ikan primitif
Daya tarik arwana adalah karena dia termasuk ikan primitif, fosilnya berumur 10 juta-60 juta tahun pernah ditemukan di berbagai tempat. Dia mengalami evolusi selama 10 juta tahun lebih, sehingga tergolong ikan tahan banting dan berumur panjang.
Sebagai ikan purbakala, arwana memiliki bentuk serta penampilan cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan stream-line, sedangkan gerakan berenangnya amat anggun. Di alam bebas, arwana memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hijau, perak, sampai merah.
Dua sungut mencuat dari bibir bawahnya berfungsi sebagai sensor getaran untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air.
Para pehobi memasukkan sungut ini dalam kriteria penilaian dalam kontes arwana.
Sebenarnya Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki plasma nutfah bernama arwana. Bahkan, Brasil disebut-sebut pula sebagai negeri leluhur ikan hias ini, meski ada juga yang menyebut Australia.
Tapi arwana dari Indonesia inilah yang paling digemari pehobi di seluruh dunia. Apalagi di negara kita banyak tersedia puluhan varietas, yang biasanya ditandai dengan perbedaan warna, mulai dari perak, emas, hitam, hijau, sampai merah.
Seperti disebutkan sebelumnya arwana super red kelas A, dengan ukuran panjang sekitar 20 cm dijual dengan harga Rp9 juta ekor, sedang untuk ukuran 25 mencapai Rp 10 juta.
Padahal biasanya, ikan seukuran itu rata-rata dijual dengan harga Rp6 juta sampai Rp7 juta per ekor.
Saat ini, super red menjadi primadona yang menjadi rebutan para penggemar. Tak heran jika banyak toko ikan kehabisan stok.
Padahal, harga ikan berukuran 10-12 cm saja sudah sangat malah, antara Rp4,5 juta sampai Rp5,5 juta. Jika kondisi fisiknya sempurna, harga bisa lebih mahal lagi.
Harga arwana yang mahal itu tidak membuat para penggemar menyurutkan niatnya memelihara arwana. Buktinya banyak penggemar yang memelihara arwana berkelas dalam akuarium yang diletakkan pada ruang tamu atau ruang keluarga.
Apalagi arwana bagi penggemar fanatik, sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Ikan ini juga dianggap mampu menaikkan status sosial, gengsi, serta prestise pemiliknya. Bahkan, sebagian penggemar menganggapnya sebagai simbol keberuntungan atau pembawa hoki.
Romi, penggemar dan penjual ikan hias di daerah Kebon Pedes, Bogor mengatakan arwana tidak hanya menjadi monopoli pehobi kalangan atas.
Masyarakat biasapun banyak yang gandrung kepada arwana dan memelihara ikan pembawa keberuntungan itu.
Karena itu, dia juga menyediakan arwana kuning emas dari Kalimantan Barat yang harganya sekitar Rp100.000 per ekor, dan jenis merah Rp250.000 per ekor. Persediaan arwana jenis ini dimaksudkan untuk melayani gaya hidup masyarakat di lapis bawah.
Meski tidak bisa membeli ikan semahal orang kaya, arwana seharga Rp50.000 pun diharapkan bisa mendongkrak status sosialnya, paling tidak di mata tetangga.
Penghasil devisa
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Dephut, Koes Saparjadi menilai bisnis satwa liar, termasuk ikan jenis arwana berpotensi menjadi penghasil devisa yang cukup besar bagi negara. "Selama ini perdagangan satwa liar ini lebih banyak didominasi oleh kegiatan ilegal," katanya.
Oleh karena itu pemerintah (Dephut) memberi peluang bagi pengusaha yang ingin membuka bisnis penangkaran satwa liar guna mengatasi perdagangan ilegal.
"Satwa liar hasil tangkaran tersebut berpotensi memberikan pendapatan besar bagi negara," kata dia.
Dia memberikan contoh harga ekspor ikan arwana mencapai US$5.000 per ekor. Jika dalam satu tahun bisa mengekspor 100 ikan arwana saja sudah menghasilkan US$500.000.
Itu belum lagi dari ekspor penangkaran satwa-satwa liar lainnya seperti beragam burung. "Harga ekspor seekor burung kakatua hasil tangkaran saja sekitar US$5.000-US$10.000," kata Koes. Belum lagi harga berbagai reptil seperti ular kobra mencapai Sin$15.000-Sin$20.000 per ekor. Sedangkan orang utan dan komodo sekitar US$25.000 per ekor. Menurut dia, satwa liar hasil penangkaran tersebut harus memakai tanda pengenal khusus seperti micro chip di ikan arwana atau cincin khusus berkode di burung.
RudolF is offline   Reply With Quote
Old 11-27-2006, 11:28 PM   #17
JD Winata (5695)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Thanks buat info2 dan artikelnya bro2 sekalian ,well done he he gue jadi nostalgia saat awal2 miara aro dulu thn 86an .Yang jelas thn 70an belum ada yg jualan arowana di Jakarta boss! gue tahu banget soalnya dari gue umur 5thn-an tiap minggu diajak bokap keliling jl Kartini, Sumenep dan Petojo ,tuh belum ada arowana sampe thn 84an , malah duluan aro brazil masuk di pasaran pedagang di jakarta
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 11:33 AM   #18
[option]r-88 (247)
NAC 133
 
[option]r-88's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Purwokerto
Posts: 115
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by amkri
JAYALAH TERUS AROWANA INDONESIA
setuju
[option]r-88 is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 05:41 PM   #19
dhlee (6396)
NAC 125
 
Join Date: Oct 2006
Location: east taiwan
Posts: 5,179
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by JD Winata
he he gue jadi nostalgia saat awal2 miara aro dulu thn 86an .Yang jelas thn 70an belum ada yg jualan arowana di Jakarta boss! gue tahu banget soalnya dari gue umur 5thn-an tiap minggu diajak bokap keliling jl Kartini, Sumenep dan Petojo ,tuh belum ada arowana sampe thn 84an , malah duluan aro brazil masuk di pasaran pedagang di jakarta
@JD Winata: pertama kali peliahara aro apa prof? papanya juga penggemar berat arowana? saya tinggal di daerah petojo waktu itu nda liat arowana dipajang, adanya ikan koki, ikan koi lalu ikan cupang yg banyak mendominasi daerah tsb dan nda lupa sama restoran es kelapa/otak2 diseberang sebelahnya sekolah negeri. jika pak JD nda keberatan thread ini boleh saya link dengan Thread Proses Arowana? terima kasih banyak.
dhlee is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 07:51 PM   #20
JD Winata (5695)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by dhlee
@JD Winata: pertama kali peliahara aro apa prof? papanya juga penggemar berat arowana? saya tinggal di daerah petojo waktu itu nda liat arowana dipajang, adanya ikan koki, ikan koi lalu ikan cupang yg banyak mendominasi daerah tsb dan nda lupa sama restoran es kelapa/otak2 diseberang sebelahnya sekolah negeri. jika pak JD nda keberatan thread ini boleh saya link dengan Thread Proses Arowana? terima kasih banyak.
Ya memang maksud gue aro tuh belum ada tahun 70an di jakarta , baru mulai ada di toko2 ikan hias thn 84-85an deh kalo gak salah , dan awalnya malah aro brazil dulu yg beredar di jakarta, soalnya pertama kali gue beli aro brazil abis ngidam sejak liat aro brazil di aquarium air tawar di Ancol , waktu itu baru setahun kemudian ada asian arowana di pasaran (Pino, Super Red dan Golden Red) nah jenis2 Irian baru beredar setelah itu .
Bokap gak gitu demen ikan tapi gue dari kecil memang demen ikan ,jadi tiap minggu pasti mintanya diajak ke tukang ikan he he he, dari jaman pertama kali ada ikan Oscar import pun gue salah satu pembeli pertama nya.
Petojo di sebelah mana dhlee? tahu dulu ada toko ikan Savera (tutup thn 89an) ? kenal ko Johny Petojo si godfathernya maskoki?
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 08:17 PM   #21
dhlee (6396)
NAC 125
 
Join Date: Oct 2006
Location: east taiwan
Posts: 5,179
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

aro silver saat itu hasil export prof? atau aro hasil penangkaran di indonesia? saya tinggal di petojo binatu II dulu, waduh maaf pak tahun 89 saya masih umur brp ya nda kenal dengan Pak Johny yang pak JD sebutkan hehe.. Prof thread ini boleh dilink ke proses arowana?
dhlee is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 09:21 PM   #22
JD Winata (5695)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by dhlee
aro silver saat itu hasil export prof? atau aro hasil penangkaran di indonesia? saya tinggal di petojo binatu II dulu, waduh maaf pak tahun 89 saya masih umur brp ya nda kenal dengan Pak Johny yang pak JD sebutkan hehe.. Prof thread ini boleh dilink ke proses arowana?
Kayaknya import tapi bukan dari Amerika cuma ternakan taiwan kalo gak salah ,soalnya importirnya sama dgn importir yg masukin Oscar dari Taiwan waktu itu ,kenalannya pak Anton Saksono ,ketua PIHI waktu itu.
Threadnya silahkan di link aja bro ,ok2 aja gak ada yg ekslusif koq
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2006, 09:44 PM   #23
dhlee (6396)
NAC 125
 
Join Date: Oct 2006
Location: east taiwan
Posts: 5,179
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

heh? taiwan ternak silver? disini udah jarang banget yg jualan silver, ada pun silver kecil harganya seperti harga ikan parrot. bagi saya ini bahan dasar sejarah arowana diindonesia prof terima kasih banyak
dhlee is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2006, 12:37 AM   #24
HerOei (534)
NAC 137
 
HerOei's Avatar
 
Join Date: Apr 2006
Location: Serpong, Banten
Posts: 213
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by JD Winata
Sepengetahuan saya farm aro pertama di dunia yg berhasil nangkarkan aro itu Bintang Kalbar thn 87 atau 88 , kisahnya itu sampai masuk majalah TFH tahun itu koq ,dulu di Suara Pembaruan Minggu thn 89 pernah dimuat kisahnya ,ceritanya awalnya iseng ngumpulin aro dari temen2 bosen atau dari penangkap alam , lama2 dikumpulkan di tambak kolam ,tahu2 ktemu anakan aro kecil2 di pinggir kolam ,lalu pecahlah mithos aro gak bisa ditangkarkan . Kalo Malaysia yg pertama kali tangkarkan itu gue tahu pasti krn bukan begitu ceritanya , tapi mungkin apply registrasi CITES lbh awal utk Malaysian Goldennya .
Satu hal yg pasti starternya itu di Indonesia ,jaman2 80an sampai 90an tuh belum ada Malaysian Golden di pasaran manapun (asia) , masih didominasi SR doang , baru di awal2 90an mulai keluar XBack Malaysia di mancanegara.
Kalo dibilang Malaysia yg pertama nangkarkan aro , lalu aro apa ? SR? apa mereka udah bisa nangkarkan SR di Malaysia ? apalagi thn lbh awal dari kita? he he he.
Startnya aro itu saya perkirakan pasti diatas thn 1980an ,kalo ada yg blg thn 70an tuh bullshit ,silahkan konfirm aja lsg ke pak Anton Saksono ketua PIHI thn2 itu utk bukti konkritnya . Sorry boss kalo soal lbh tahu ttg aro ,gue udah dari thn 86 udah start miara arowana Asia ,kalo Brazil sejak gue masih SD thn 84 udah dibeliin sama bokap abis liat arowana brazil di Aquarium air tawar Ancol, gue tahu banget sejarahnya SR masuk mulai dari nama2 merah gudang garam, merah dunhill , SR Sintang , SR Sanggau dsb sampai sekarang jadi blood red dan Chili Red .
Dear friends,

Saya mau ada sedikit koreksi, karena kebetulan saat itu saya yang diwawancarai oleh wartawan Kompas. Saya mau menjelaskan bahwa ada salah dalam penulisan tahun waktu saya mulai memelihara arowana oleh wartawannya. Saat itu saya jelaskan saya mulai memelihara arowana sejak thn 80an, saat itu saya kelas 2 SMP. Jadi ada kekhilafan dalam penulisan tahun saat saya mulai memelihara arowananya (thn 70an, umur saya baru 5thn). Ikan itu dulu saya beli dari Jln. Arabika (Ujung jalan Bandengan, saat itu saya melihat arowana yang luar biasa banyaknya (ruko 4 lantai, arowana merahnya ribuan ekor) disanalah tempat yang terbanyak untuk penampungan arowana yang pernah saya lihat, dan belum ada yang sebanyak itu lagi sampai saat ini. Mohon maklum atas kesalahan dalam penulisan tahun. Terima kasih
HerOei is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2006, 12:09 PM   #25
JD Winata (5695)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by HerOei
Dear friends,

Saya mau ada sedikit koreksi, karena kebetulan saat itu saya yang diwawancarai oleh wartawan Kompas. Saya mau menjelaskan bahwa ada salah dalam penulisan tahun waktu saya mulai memelihara arowana oleh wartawannya. Saat itu saya jelaskan saya mulai memelihara arowana sejak thn 80an, saat itu saya kelas 2 SMP. Jadi ada kekhilafan dalam penulisan tahun saat saya mulai memelihara arowananya (thn 70an, umur saya baru 5thn). Ikan itu dulu saya beli dari Jln. Arabika (Ujung jalan Bandengan, saat itu saya melihat arowana yang luar biasa banyaknya (ruko 4 lantai, arowana merahnya ribuan ekor) disanalah tempat yang terbanyak untuk penampungan arowana yang pernah saya lihat, dan belum ada yang sebanyak itu lagi sampai saat ini. Mohon maklum atas kesalahan dalam penulisan tahun. Terima kasih
Bener boss, tuh showroom nya Thirta Khatulistiwa Farm yg di Arabika /Kopi , thn 84an udah ada SR segede2 70cm di sana , yg jualnya gue inget banget si Ko Apong (kartu namanya masih ada he he he) sayang TKF kayaknya udah bubaran , nah jaman itu gak lama thn 86an dah buka lagi showroom aro di Mangga Besar I gang Tangki cuma gak tahu yg punya kalo gak salah dari BK , nah abis itu dah menjamur deh di mana2 , en salah satu yg exclusif tuh Istana Arowana Indah (pak Robin H) di lt1 nya Gajah Mada Plaza thn 90an awal.
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2006, 04:05 PM   #26
arwanadaemon (1071)
NAC 101
 
arwanadaemon's Avatar
 
Join Date: Mar 2006
Location: semarang
Posts: 918
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

wah kalo sambil dimunculin pic SR klasik tambah ok nih SR tempoe doeloe
arwanadaemon is offline   Reply With Quote
Old 11-28-2007, 10:40 PM   #27
kerogawa (1619)
NAC 126
 
kerogawa's Avatar
 
Join Date: Oct 2006
Location: Indonesia
Posts: 1,107
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

dulu babe gw perna ada aro, pas thn 86, golden kalo ga salah, ambil dari sumatra, ada poto nya, cuman burem bgt.. maklum, kodak jaman dulu..
kerogawa is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2007, 02:44 PM   #28
kalesa (4754)
NAC 019
 
kalesa's Avatar
 
Join Date: Sep 2003
Posts: 4,473
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Quote:
Originally Posted by dhlee View Post
oo gitu ya saya kira MG itu sebuah aro evolusian, prakiraan saya salah. terima kasih atas informasinya prof, dari sejarah aro diketemukan begini enak juga bisa tau sejak dari kapan aro ditemui dan menjadi sejarah sampai skrg menjadi salah satu hewan peliharaan yg cukup valueable hehe. apa yg disebutkan oleh Pak JD "SR Sintang", temen saya pernah beritahu kalo SR Sintang itu mungkin dikelas SR.. SR Sintang yg terbukti bagus dan merah, apa benar demikian?
MG itu asli tapi ada yang bilang kalo XBACK itu ada campur tangan manusianya...soalnya MG asli ga ngecross full...
__________________
tnQ


...boleh ngutip...

semangat juang yang tak pernah mati adalah wujud nyata kebangkitan sejati
kalesa is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2007, 04:30 PM   #29
richard_tan (669)
NAC MEMBER
 
richard_tan's Avatar
 
Join Date: Oct 2007
Location: West Jakarta
Posts: 626
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Pd awalnya ada kabar secara gak sengaja ikan ini kena tangkap & dipelihara orang di kalbar.Mendadak ketiban rejeki sehingga kaya.Maka dulu dibilang ikan hoky.Benar Pak Oei, ruko di arabika memang tempatnya Aro besar2 rata2 50-60cm. Kebetulan saya dulu sering di gudang disebrang ruko itu.Dulu yg terkenal bukan sr yg berwarna merah tapi yg bewarna benar2 gold 1badan.Sepeti skarang saya lg hunting jenis ini.Memang kakak beradik pak Robin sangt canggih aro2nya, waktu istana aro masih.Sekarang pun mrk canggih2 di ponti.Mengenai sr sintang(nama kabupaten di kalbar), lebih kurang ikan yg di tangkar di hulu. Pengalaman sr sintang ini harus sangat hati2 di air waktu baru datang.Memang di hulu banyak penangkar bukan mata pencariannya dr dagang ini ikan jd kalau dapat ikan bagus baru masuk kolam. Istilah jaga kwalitas.Maka jgn heran beberapa farm di hulu dulu telur ikan masih di mulut sudah ada yg punya(laku pesan org).
richard_tan is offline   Reply With Quote
Old 11-29-2007, 07:32 PM   #30
djuwanto (4795)
NAC MEMBER
 
djuwanto's Avatar
 
Join Date: Oct 2007
Location: jakarta
Posts: 4,345
Default Re: Kapan startnya tren Aro?

Trend awalnya aro di pelihara di aq. di era 83an mulai muncul dikota Medan dan sekitarnya,dalam hitungan Bulan merembet diJakarta dan pedagangnya berlokasi di jl. Arabika(saat itu terbesar)Tapi dalam hal ini hanya sepengetahuan saya,jika ada salah tolong senior2 diKoreksi,agar Fans aro tahu persis kapan asal muasal aro hadir dirumah.
Topik "kapan startnya tren aro? "yg dibuat oleh Bapak JD Winata sudah cukup lama,
tetapi bermanfaat sepanjang masa bagi pengemar2 aro.
djuwanto is offline   Reply With Quote
Reply


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

vB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 08:43 AM.


Powered by vBulletin® Version 3.6.5
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
N1wanRed.com
Red2Black Style By: Chefhost.com