Komentar Anda terhadap SR mini-mini ini?

[wow]

Menyambung beberapa topik mengenai pengenalan dan peng-'grade'-an Super Red kecil, saya coba attach 2 foto sbb:


Ini saya namakan si QTL, ukuran kira-kira 14 cm.

Yang ke-2:

Ini namanya LTL, lebih besar sedikit, kira-kira 18 cm ukuran-nya.

Tanpa menyebut beli di-mana (yg jelas bukan dari para forumner yg pernah posting di sini, sejauh pengetahuan saya), mungkin para forumner bisa pakai foto-foto ini sbg 'spesimen'/ajang 'latihan,' utk komentar mengenai Super Red Aro mini, termasuk P' Komandan kalau sudi komentar.

Dua ikan di-atas katanya sih I Tiao Lung. Â*Tapi terus ada yg bilang ITL ada yg murni, ada yg semi? Â*Sebenarnya apa sih ITL yg murni, dan sampai batas apa ITL itu jadi 'semi?'

Mungkin ada komentar dari para forumner mengenai foto-foto/pertanyaan di-atas?

Oh iya, aro-aro tsb ada di akuarium 60 cm (masing-masing), background hitam, dasar akuarium hitam (non-reflective), tapi samping kiri dan kanan tetap buka. Bahkan, aro satu bisa lihat yg lain, karena akuarium bersebelahan, seperti ini:



Lampu yg dipakai adalah lampu 30W (1 lampu utk 2 akuarium), bukan Silvania/Nan, dan ditaruh di-atas.

Foto diambil TANPA flash. Aro yang QTL (yg lebih kecil), baru lompat keluar akuarium, jadi masih rada STRESS (seperti yg nulis), dan, makan-nya lebih rewel dari si LTL. Air pakai air keran, di-endap'in dulu 1 hari, pakai Anti Chlorine, dan Geo Liquid. Black Water hanya waktu pertama kali ikan 'pindah,' minggu lalu. Sudah 2 kali ganti air 25% (rajin yah ), tanpa blackwater.

Non-reflective base, warna hitam, dibuat dari lembaran plastik ini (beli di toko buku), lalu di-tempel di dasar akuarium pakai Suction Cup (supaya ga ngambang):



Trims dan maaf kalau ada salah kata sebelumnya.

[dOels]

Bung WOW,
Mentang2 badannya gede, kalo attach gambar pixelnya gede2 , kompu tua saya lamban "nariknya". Saran dikit : pixel dikurangi, yg penting masih kebaca,fokus2 yg di tandai diperbesar, sementara yg lain bisa dipotong.
Gambar 1 :
- Gambar terkesan merah (lampu atau kamera?)
- Ini filter dan akuarium Louhan kali ya? . Level air turun, pasti filter bakalan nggak jalan. Ada arus horizontalnya nggak? biar body poco2
- Mudah2an kepala benjolnya nanti bisa ketutup sama punggungnya. Tapi ada juga yg sampai tua, kepalanya nonjol.
- Kurang terkesan Sred?
- Kurus

Gambar 2 :
- Kesan Sred
- Ujung sirip dayung warna aslinya apa ya?
- Gemuk
- Warna lebih tajam
- Apa semi Tiaw Lung? punggungnya nggak disrorot.


</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Air pakai air keran, di-endap'in dulu 1 hari, pakai Anti Chlorine, dan Geo Liquid.[/quote]<span id='postcolor'>Wow, oshram...., air PAM ya? aerasi?mungkin mesti melewati penampung air kedua yg berisi ikan yg sensitif O2.

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Non-reflective base, warna hitam, dibuat dari lembaran plastik ini (beli di toko buku), lalu di-tempel di dasar akuarium pakai Suction Cup (supaya ga ngambang):
[/quote]<span id='postcolor'>boleh juga tuh idenya.

[wow]

Trims Pak Doels atas respon-nya

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">
Gambar 1 :
- Ini filter dan akuarium Louhan kali ya? . Level air turun, pasti filter bakalan nggak jalan. Ada arus horizontalnya nggak? biar body poco[/quote]<span id='postcolor'>

BETUL SEKALI utk filter yg kiri. Yg kanan beda karena water level bisa di-rendahkan. Saya ga pakai aerator, karena air dari overhead filter menimbulkan 'water-movement' yang menghasilkan oksigen, dan, sedikit arus (di mana aro suka bermain)

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">- Mudah2an kepala benjolnya nanti bisa ketutup sama punggungnya. Tapi ada juga yg sampai tua, kepalanya nonjol.[/quote]<span id='postcolor'>
Benjol itu tanda apa sih?

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">- Kurang terkesan Sred?[/quote]<span id='postcolor'>
Seperti apa sih ciri-cirinya? Banjar Red? Wah, semoga bener-bener tidak menjadi cerita "Pegalaman Mahal di P..... Bambu"

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">- Kurus[/quote]<span id='postcolor'>
Ini memang Aro rewel. Dan juga karena saya coba-coba terapi 'dilaparkan,' supaya dia mau makan pelet, dan jadinya, dia makan sedikit sekali, hanya utk survive, selama sebulan. Jadi kurus-lah dia. Tapi sekarang sudah pakai jangkrik, semoga bulan depan sudah lebih ber-isi.


</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Gambar 2 :
- Kesan Sred
- Ujung sirip dayung warna aslinya apa ya?
- Gemuk
- Warna lebih tajam
- Apa semi Tiaw Lung? punggungnya nggak disrorot.
[/quote]<span id='postcolor'>

Ujung sirip dayung warna aslinya seperti nge-pink.. Kalau mengenai Tiauw Lung, pertanyaan saya apa sih kriteria 'murni' dan 'ga murni?' Foto akan saya attach pada kesempatan lain...

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">
Non-reflective base, warna hitam, dibuat dari lembaran plastik ini (beli di toko buku), lalu di-tempel di dasar akuarium pakai Suction Cup (supaya ga ngambang):

boleh juga tuh idenya.[/quote]<span id='postcolor'>

Hemat saya, sebenarnya drop-eye itu kaya'nya faktor genetik paling pengaruh. Tapi mungkin dasar akuarium yang dari kaca, dan notabene, selalu 'reflect' lampu di atas, pasti menarik perhatian aro utk lihat ke-bawah, baik secara sadar, atau ga sadar. Mungkin refleksi dari kaca bawah akuarium, yang sama sekali tidak ada di alam, bisa membuat aro yg bakat drop-eye, bisa 'jadi.'

Alternatif adalah, pasang lampu di-luar akuarium, bagian bawah, walau ini juga masih tidak seperti alam (ga ada sinar dari bawah).

Atau pasang substrate...

Kalau pasang background hitam di-luar akuarium, saya rasa percuma, karena kaca bawah di-dalam akuarium masih 'telanjang' dan masih reflect lampu dari atas..?

Selebih dan sekurangnya maaf dan maklum..

[dOels]

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">'water-movement' yang menghasilkan oksigen, dan, sedikit arus (di mana aro suka bermain)[/quote]<span id='postcolor'> Sebetulnya arwana khan suka air yg tenang? arus yg terlampau besar (perbandingan dg ukuran aro) apa bisa bikin stress?kecenderungan ikan kalau ketemu arus akan melawan arus dan lompat. Saya lihat sih di penjual aro untuk mengatasi duel dalam satu tank. Saya menggunakan arus besar untuk melatih tubuh, dan tidak terus menerus, arus kebesaran nampaknya bikin stress juga.
Yang benjol itu biasanya arwana ukuran bayi, trus benjolnya ketutup ama bodi yg mulai membesar, tapi ada juga arwana yg kepala benjolnya emang dari sononya, jadi sampe besarpun masih terlihat gundukan kepala bila kita urut dari punggung.
Urusan kepala ini macam2 bentuknya antara lain :
- kepala betok (mirip ikan betok)
- kepala sendok
- kepala yg permukaannya kasar
- kepala yg permukaannya halus
- ada yg lancip
- ada yg pendek
- dll.
Kalo kita punya aro baby (7-12 cm) bisa kita dokumentasikan bentuk kepalanya dan kita liat nanti di ukuran 18 cm.
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Quote
- Kurang terkesan Sred? [/quote]<span id='postcolor'>rawat aja maximal, nanti juga akan kelihatan "auranya" . Kelihatannya akuariumnya kurang layak tuh, masa aro spesial menempati volume air seukuran itu?gedein akuarium, kasih arus horizontal (paling 5-6 watt), soalnya gaya berenangnya emang rata2 air, biar tulang2 mudanya bagus. Masih lumayan akuarium gede trus disekat, jadi volume air bisa dipake bareng. Warning! : tutup akuarium ada celah beberapa cm saja bisa lolos tuh. Banyak yg udah saya bilangin trus kejadian, aronya ke alam baka. Aro yg pertama itu potensial lompat, saya lihat sendiri rekan2 aro kecil Bung Wow itu dalam kumpulannya lompat setinggi 50 cm.
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Ini memang Aro rewel. Dan juga karena saya coba-coba terapi 'dilaparkan,' supaya dia mau makan pelet, dan jadinya, dia makan sedikit sekali, hanya utk survive, selama sebulan. Jadi kurus-lah dia. Tapi sekarang sudah pakai jangkrik, semoga bulan depan sudah lebih ber-isi[/quote]<span id='postcolor'>? Waduh Bung Wow, namanya juga aro anak2 masih batita (bawahtigatahun) lagi. Jangan dipuasain, baby aro sekecil itu nggak boleh telat kasih makan dalam 24 jam, pertumbuhan badan bisa terhambat ! kalo ada yg bisa dititipin untuk kasih makan, berikan tiap 3 atu 4 jam sekali, dikit2 aja. Dengan demikian kalo ada luka/sakit cepat regenerasi, pernah sirip robek, kurang dari 6 jam udah nyambung. Coba ulet hongkong yg baru kelupas kulit, ulet kasih pelet yg di lunakkan(untuk meningkatkan kadar airnya), sesekali jangkrik kecil, potong kepala dan kakinya. Kalau respon udang, kasih udang terus aja sampai besar, baru ganti ikan/kodok.
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Kalau mengenai Tiauw Lung, pertanyaan saya apa sih kriteria 'murni' dan 'ga murni?' [/quote]<span id='postcolor'>lih.MITOS
Buat mengurangi mata turun saya ada ide.
"Dengan membalik keadaan "
Selain tindakan2 konvensional (ditutup, dasar kasih karpet talang hitam,rayban atau lainnya), gimana kalau atasnya dikasih cermin, jadi cerminnya di taruh di dinding depan atas dan di bagian tutup tank. Jadi seperti melatih Louhan (anda khan Raja Louhan? ). Saya udah coba pake cermin seadanya, arwana langsung melirik keatas tuh ! "ada musuh gue nih di atas" Uhuy ...

Bang Doels, ide nya Ok's punya tuh u/ cermin diatas.
Tapi untuk didasar apalagi bagian dalam tank apakah tidak menjadi sumber penyakit ? karena bagai manapun sela x antara dasar dengan carpet maupun bahan lain jadi tempat biang penyakit. Barangkali lo menurut saya.
Salam.

[dOels]

</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Tapi untuk didasar apalagi bagian dalam tank apakah tidak menjadi sumber penyakit ? karena bagai manapun sela x antara dasar dengan carpet maupun bahan lain jadi tempat biang penyakit.[/quote]<span id='postcolor'>Bisa jadi sih. Tapi dg pensifonan secara teratur hal demikian bisa diatasi, karena kapasitas tampung kotoranpun terbatas. Berbeda bila kita memasukkan beberpa lapis batuan atau ada unsur filter internal.