Home News Articles Forum Member Profile Agent About Us Contact Us
 » Recent Photo Posts

Go Back   N1wanRed FORUMS > LAIN-LAIN > Be Bas
Register FAQ Members List Calendar Search Today's Posts Mark Forums Read

Be Bas Forum diskusi bebas topik apa saja (akan dibuat sub forum khusus jika aktif)

Reply
 
Thread Tools
Old 08-31-2009, 09:16 AM   #1
andhara (10200)
NAC MEMBER
 
andhara's Avatar
 
Join Date: Nov 2006
Location: My Mother Earth, Jakarta
Posts: 9,518
Default Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Terharu...dan menangis...cuma itu yang gue rasakan...

Boleh Panggil Ayah?

Yuli Pujihardi - detikRamadan

Jakarta -Memberi tak selamanya berbentuk uang, kisah berikut ini saya dengar lagi dari sahabat saya Mas Jamil, saat ia memberikan penutup dalam rangkaian Anugerah DD award yang belum lama ini dilakukan.

Ya, kisah ini membuat saya semakin sadar bahwa sebagai manusia mereka membutuhkan banyak hal dan kadangkala tidak selamanya berbentuk materi. Berikut tuturnya:

Suasana ulang tahun Soraya anakku di Panti Asuhan Raudathul Jannah benar benar meriah, semua tertawa gembira menyaksikan badut-badut yang memang sengaja diundang untuk meramaikan ulang tahun anakku yang hari itu merayakan ulang tahunnya yang keempat.

Tembok dan bangunan gedung panti asuhan itu belum banyak yang berubah, bahkan kini cat putih yang biasa menyelimuti gedung itu kini semakin bersih. Pohon mangga yang biasa kami jadikan tempat berteduh, sedang berbuah lebat sekali. Wajah Ustad Ahmad pemilik panti, yang bersih kini semakin terlihat bersinar walau rambutnya mulai ditumbuhi rambut putih menyeluruh di rambutnya.

Ingatanku menerawang menembus kuat sekali pada kembali pada masa-masa ketika aku di rumah yatim piatu ini 25 tahun yang lalu. Aku teringat kecerian dan kegembiraan bersama teman-teman ketika mendengar akan ada orang kaya yang ingin berulang tahun di panti asuhan dimana aku tinggal, karena itu berarti kami bisa makan enak, bisa dapat kado, bisa bernyanyi bersama. Aku tersenyum kecil, malu rasanya mengingat hal itu.

Di panti, dulu aku dikenal sebagai anak nakal, karena selepas mengaji setiap magrib, aku tak langsung belajar, melainkan nonton TV di rumah Anton teman sekolahku yang juga tetangga panti, bahkan seringkali aku harus pulang berjingkat-jingkat agar tak ketahuan Bapak Ust Ahmad. Karena jika terlihat aku pulang dari menonton, aku bakal harus menulis berulang-ulang 'saya ingin belajar agar bisa sukses' hingga seratus kali dan besoknya selepas subuh masih harus menimba air bak mandi.

Aku tahu Abah Ahmad, demikian sekarang anak-anak santri menyebutnya, tak menyangka aku hadir lagi di sini bahkan dengan keluargaku. Ia telah menyaksikan aku sukses. Ini pasti juga karena doa-doa yang ia panjatkan setiap kami selesai salat lima waktu.

"Ayah, kapan lilinnya ditiup, aku sudah tidak sabar lagi nih," ujar Soraya mengejutkan aku, sambil bergelayut manja, di bahu tanganku. Tangannya yang mungil itu mulai mengelus-elus janggut tipisku.

"Oh ya, sekarang aja kita mulai," ujarku sambil mengajak Ustad Ahmad mendekat.

"Kita akan mulai acara ini dengan sama-sama membaca basmalah," kataku lagi.

Aku jelaskan kehadiranku di yayasan yatim piatu ini, sementara Soraya sudah mulai mendekati kue tar, ia ingin segera mungkin meniup lilin. "Selanjutnya adalah doa untuk Soraya, yang akan dipimpin oleh Ustad Ahmad."

"Anak-anaku sekalian, bergembiralah, hari ini ada saudara kita yang berulang tahun, Soraya, putri Pak Budi ini berulang tahun dan memilih tempat di rumah kita. Mengapa demikian, karena beliau dahulu juga seperti kalian, pernah tinggal di rumah ini, ia ingin kembali mengenang masa-masa dulu. Dan alhamdulilah kini beliau telah sukses hidupnya, bahkan kini ia bekerja pada sebuah bank asing terkenal di Indonesia," tutur Pak Ahmad perlahan, suaranya makin lama makin mengecil.

"Mari kita doakan juga semoga Soraya menjadi anak yang berbakti pada orangtuanya, menjadi anak yang solehah, dan sesukses ayah dan ibunya, amin. Anak-anakku, kalian bisa seperti Pak Budi jika kalian belajar dengan tekun dan bekerja dengan cerdas, bukan demikian Nak Budi?" katanya sambil menoleh ke arahku.

Aku tak menyangka bakal ada pertanyaan seperti itu hanya dapat mengangguk perlahan. Semua mata memandang ke arahku. Akhirnya acara berdoa pun selesai. Soraya menyegerakan meniup lilin sementara istriku menyiapkan makanan dan membagi-bagikan kado dibantu badut-badut dari perusahaan restoran terkenal tempat ia bekerja. Semua nampak bergembira.

Namun di sudut lain dekat pintu masuk ruangan pertemuan itu, aku melihat tatapan kosong dari pancaran mata anak kecil yang sedari tadi terdiam. Ia tampak tak segembira rekan-rekan lainnya, kalaupun bertepuk tangan seperti tak semangat. Seperti tak punya api kehidupan, bahkan tiba-tiba, terlihat olehku, mata anak kecil itu semakin meleleh, kian deras.

Perlahan aku bergeser mendekatinya, kusaksikan bulir-bulir air bening mulai menetes di sela-sela pelupuk mata. "Nama Kamu siapa dan kenapa menangis?" tanyaku.

Ia terdiam. Menatapku dalam-dalam. Kepalanya tertunduk, lalu berkata, "Saya Ita, Om. Boleh nggak aku minta sesuatu?" katanya perlahan

"Boleh. Ita minta apa sayang? kataku perlahan.

"Tapi Om nggak marah dan mau memenuhi permintaan Ita?" tanyanya lagi.

"Nggak. Om nggak akan marah, memang Ita minta apa sih, Ita mau tas sekolah ya?" tanyaku lagi.

"Om benar nggak akan marah?" tanyanya lagi sambil menatap wajahku.

"Tidak. Om tidak akan marah, Om mau dengar kamu mau minta apa sih? kataku lagi.

"Om, Ita mau panggil Om ayah, Ita ingin punya ayah," katanya perlahan.

"Ita ingin seperti Soraya yang juga punya Bapak, punya Ibu, yang mau menemani Ita kalau ambil rapor seperti teman-teman Ita yang lain," lanjutnya lagi.

"Lho Ita kan sudah punya Ustad Ahmad di rumah ini."

Ia mengeleng-gelengkan kepala. "Maksud Ita bukan itu Om. Ita ingin punya Bapak," ujarnya perlahan nyaris tak terdengar.

"Om, boleh kan kalau ita panggil Bapak," katanya sambil menatap mataku.

Seperti tersengat listrik mendengar ungkapan itu. Aku tak menyangka sama sekali bahwa ia akan meminta itu kepadaku. Tatapan matanya meminta persetujuanku. Aku tak kuasa
berdiri, seluruh persendian itu tiba-tiba terasa lepas, aku langsung bersujud, kupeluk anak kecil itu, sementara Soraya anakku menyaksikan semua.

Dekapan itu begitu erat seperti tak ingin terlepas sebentar sekalipun. Jari-jari yang mungil semakin keras mencengkram pundakku. Aku jadi teringat cengkeraman anakku kalau ia marah jika tak jadi kubelikan kue kesayangannya. Ah, sekeras apapun cengkaraman itu tak terasa sakit sama sekali, bahkan yang kurasakan adalah kehangatan. Isak tangis itu pun perlahan-lahan berhenti. Ita mulai merenggangkan dekapannya. Aku pun perlahan mulai memegang pundaknya.

Seraya menatap wajah anak itu. Ita tersenyum, bahagia sekali. Aku pun demikian. Sementara Soraya anakku semakin mendekat, lalu aku dekapkan keduanya di dadaku dalam-dalam. Semua menangis haru.

Penggalan kisah di atas adalah kisah yang benar-benar terjadi, atau bisa jadi kita sendiri pernah merasakan itu. Oleh sebab itu janganlah pernah berhenti untuk memberi. Jangan pernah berhenti memberi apapun. Amin.

*) Yuli Pujihardi adalah Corporate Secretary & Resources Mobilization Dompet Dhuafa
(nwk/nwk)
andhara is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 09:30 AM   #2
impy (1650)
NAC MEMBER
 
impy's Avatar
 
Join Date: Nov 2008
Location: Jakarta
Posts: 1,251
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Terharu...
Thanks for Sharing pak Andhara
impy is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 09:36 AM   #3
Bowo (187)
NAC MEMBER
 
Bowo's Avatar
 
Join Date: Jun 2006
Location: Bekasi
Posts: 123
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Subhanallah... Thx bro Andhara..
Bowo is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 10:29 AM   #4
ndr33 (1016)
NAC MEMBER
 
ndr33's Avatar
 
Join Date: May 2007
Location: Indonesia, Jkt dong!!
Posts: 963
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Emang jago banget si Rano Karno bikin kita Termehek-mehek
ndr33 is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 11:23 AM   #5
jonatan_81 (565)
NAC MEMBER
 
jonatan_81's Avatar
 
Join Date: Mar 2008
Location: jakarta
Posts: 478
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

jonatan_81 is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 11:49 AM   #6
andhara (10200)
NAC MEMBER
 
andhara's Avatar
 
Join Date: Nov 2006
Location: My Mother Earth, Jakarta
Posts: 9,518
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Quote:
Originally Posted by ndr33 View Post
Emang jago banget si Rano Karno bikin kita Termehek-mehek
Itulah karena curahan Rahmat dari Allah SWT di bulan nan suci ini...tapi kalo Rahmat yang lain ada di Jl. Pemandangan...
andhara is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 12:11 PM   #7
erwin aja (6614)
NAC MEMBER
 
erwin aja's Avatar
 
Join Date: May 2007
Location: Pondokan tercinta
Posts: 6,415
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

hiks hiks hiks......
erwin aja is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 02:03 PM   #8
RB66 (2110)
NAC MEMBER
 
RB66's Avatar
 
Join Date: Aug 2008
Location: Lippo Karawaci-Tangerang
Posts: 1,834
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Suatu pencerahan buat kita agar tdk lupa thd orang lain
RB66 is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 03:08 PM   #9
arofanatics (13016)
NAC 041
 
arofanatics's Avatar
 
Join Date: Apr 2005
Location: city of angel's
Posts: 10,478
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

aduh terharuuu...hiks hikss
__________________
May Aro Force be with U ....Pizz
arofanatics is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 03:16 PM   #10
yuthie (127)
NAC MEMBER
 
yuthie's Avatar
 
Join Date: May 2008
Location: Jakarta
Posts: 105
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...


subhanallah...netes air mata gw....
yuthie is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 03:36 PM   #11
kalesa (4754)
NAC 019
 
kalesa's Avatar
 
Join Date: Sep 2003
Posts: 4,473
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

hiks hiks hiks
__________________
tnQ


...boleh ngutip...

semangat juang yang tak pernah mati adalah wujud nyata kebangkitan sejati
kalesa is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 04:35 PM   #12
andhara (10200)
NAC MEMBER
 
andhara's Avatar
 
Join Date: Nov 2006
Location: My Mother Earth, Jakarta
Posts: 9,518
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Quote:
Originally Posted by yuthie View Post

subhanallah...netes air mata gw....
Hebatnya cerita itu bikin emosi kita bergolak...
Nggak kebayang kalo ketemu langsung...
andhara is offline   Reply With Quote
Old 08-31-2009, 11:12 PM   #13
SatoeGairah (561)
NAC MEMBER
 
SatoeGairah's Avatar
 
Join Date: Aug 2008
Location: Bandung
Posts: 553
Default Re: Memberi tak selamanya berbentuk UANG...

Thread yang sungguh luar biasa, menyadarkan diriku
SatoeGairah is offline   Reply With Quote
Reply


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

vB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 08:32 AM.


Powered by vBulletin® Version 3.6.5
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
N1wanRed.com
Red2Black Style By: Chefhost.com