Orang Brengsek Guru Sejati

legability · 07-02-2009, 01:18 PM

Orang Brengsek Guru Sejati
(Gde Prama)

Entah apa dan di mana menariknya, Bank Indonesia amat senang mengundang saya untuk menyampaikan presentasi dengan judul Dealing With Difficult People.
Yang jelas, ada ratusan staf bank sentral ini yang demikian tertarik dantekunnya mendengar ocehan saya. Motifnya, apa lagi kalau bukan dengan niat untuksesegera mungkin jauh dan bebas dari manusia-manusia sulit seperti keras kepala, suka menghina, menang sendiri, tidak mau kerja sama dll.

Di awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuat manusia sulit jadi baik. Dalam satu hal jelas, mereka yang datang menemui sayamenganggap dirinya bukan manusia sulit, dan orang lain di luar sana sebagian adalah manusia sulit.

Namun, begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untuk memecahkan persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkan perilaku-perilaku manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka – sepertikeras kepala, menang sendiri, dll ?

Dan kemudian saya tanya apakah itu termasuk perilaku manusia sulit, sebagian dari mereka hanya tersenyum kecut.

Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan kaca mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain.

Dalam banyak kasus, karena kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata makaorangpun kelihatan kotor.

Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalau bukan Anda sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras kepala, maka orang berbeda pendapat sedikitpun jadi sulit.

Karena Anda amat mudah tersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit saja sudah membuat Anda jadi kesal.

Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam keadaan kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Anda masuk ke dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit.

Dengan meyakini bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan, maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit.

Terutama karena beberapa alasan.

Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan betapa menjengkelkannya mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukanpendapat, ia mau menang sendiri. Tatkala orang belajar melihat dari segi positif, ia malah mencaci dan menghina orang lain.

Semakin sering kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya kita sedang semakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu.

Saya berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan suka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak mengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak.

Sekarang, bayangan tentang anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil.

Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi orang sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti karet.

Pertama ditarik melawan,namun begitu sering ditarik maka ia akan longgar juga.

Dengan demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala, mengurut-urut dada, atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih longgar (sabar).

Saya pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan kelas saya diuji, dimaki bahkan kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama kelamaan, tubuh ini jadi kebal.

Seorang anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya, pernah heran dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya ya itu tadi, manusia-manusia pintar tukang hujat di atas.

Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia sulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya.

Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi pengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbukti membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.

Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang lain.

Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif, manusia super sulit sebenarnya sedang membuat kita jadi hebat. Dimasa kecil,saya termasuk orang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. Sebab, hinaan mereka membuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang yang tadinya menghina kita.

Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnya menunjukkan jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. Pasalnya, kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga, bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi ?.

Membaca tulisan diatas membuat saya tertawa geli sendiri.. karena mungkin saya dan teman-teman yang bersilang pendapat disini telah saling menjadi ‘orang sulit’ satu sama lainnya.. Mudah2an kita juga masing-masing saling dapat manfaat dari ‘orang sulit’ yang diperankan orang yang lain.. Bener gak?

Tapi balik lagi ke pokok masalah.. (nah ini mau jadi orang sulit lagi kalee... )) dalam hal mencari Tuhan, menentukan apakah kita akan menyembah Tuhan yang manusia atau bukan.. yaaahhh kita masing-masing harus memilih sikap.. ya gak sih..

djuwanto · 07-02-2009, 01:20 PM

kepanjangan oiii......

h4di · 07-02-2009, 01:23 PM

aduh puyeng2 ? ujian besok keluar gak ?

Tesis nya sapaaaaaa nih

erwin aja · 07-02-2009, 01:29 PM

males bacanya.... Intinya apaan sih....?

h4di · 07-02-2009, 01:39 PM

Quote:

Originally Posted by erwin aja

males bacanya.... Intinya apaan sih....?

Pengendalian diri terhadap ; bla... bla... bla... bla... sampah masyarakat bla... bla... bla... bla...dst dst

ngaco kabeh?????

erwin aja · 07-02-2009, 01:41 PM

Quote:

Originally Posted by h4di

Pengendalian diri terhadap ; bla... bla... bla... bla... sampah masyarakat bla... bla... bla... bla...dst dst

ngaco kabeh?????

wah... jangan2.... komplotannya juga nih......

: D

h4di · 07-02-2009, 01:52 PM

Yang ada disini (Forum tercinta ini) ORANG BRENGSEK SEJATI... GURUNYA SIAPA ???

ndr33 · 07-02-2009, 01:57 PM

waduh, tulisannya jangan model kribo gitu, kecil pulak.........

Pesannya sih bagus, Gde Prama gitu loh

RB66 · 07-02-2009, 02:02 PM

Quote:

Originally Posted by erwin aja

males bacanya.... Intinya apaan sih....?

Kalo pake perumpamaan sich, jadi orang yang biasa2 aja (humble) kayak bro

Meskipun body sumo tapi berhati emas & bersuara merdu ..........

h4di · 07-02-2009, 02:05 PM

Quote:

Originally Posted by RB66

Kalo pake perumpamaan sich, jadi orang yang biasa2 aja (humble) kayak bro

Meskipun body sumo tapi berhati emas & bersuara merdu ..........

RACUN

RB66 · 07-02-2009, 02:06 PM

Quote:

Originally Posted by h4di

RACUN

MADU dong

erle · 07-02-2009, 02:08 PM

Aduh mata gw nambah dah min nya, hbs baca neh artikel. mesti keM2 lg neh buat kacamata.......

h4di · 07-02-2009, 02:11 PM

Quote:

Originally Posted by erle

Aduh mata gw nambah dah min nya, hbs baca neh artikel. mesti keM2 lg neh buat kacamata.......

Bagusnya sih minta tolong bacain sama yg muda indo aja bro asik tuh

erle · 07-02-2009, 02:12 PM

Quote:

Originally Posted by h4di

Bagusnya sih minta tolong bacain sama yg muda indo aja bro asik tuh

Ide bagus tuch, dia bacain gw sambil nyender di D*D* die yg putih, mulus dan empuk.....

h4di · 07-02-2009, 02:15 PM

Quote:

Originally Posted by erle

Ide bagus tuch, dia bacain gw sambil nyender di D*D* die yg putih, mulus dan empuk.....

Kang DEDI ???

07-02-2009, 01:18 PM	#1
legability (3139) NAC MEMBER Join Date: Nov 2007 Location: jakarta Posts: 2,909	Orang Brengsek Guru Sejati Orang Brengsek Guru Sejati (Gde Prama) Entah apa dan di mana menariknya, Bank Indonesia amat senang mengundang saya untuk menyampaikan presentasi dengan judul Dealing With Difficult People. Yang jelas, ada ratusan staf bank sentral ini yang demikian tertarik dantekunnya mendengar ocehan saya. Motifnya, apa lagi kalau bukan dengan niat untuksesegera mungkin jauh dan bebas dari manusia-manusia sulit seperti keras kepala, suka menghina, menang sendiri, tidak mau kerja sama dll. Di awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuat manusia sulit jadi baik. Dalam satu hal jelas, mereka yang datang menemui sayamenganggap dirinya bukan manusia sulit, dan orang lain di luar sana sebagian adalah manusia sulit. Namun, begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untuk memecahkan persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkan perilaku-perilaku manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka – sepertikeras kepala, menang sendiri, dll ? Dan kemudian saya tanya apakah itu termasuk perilaku manusia sulit, sebagian dari mereka hanya tersenyum kecut. Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan kaca mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus, karena kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata makaorangpun kelihatan kotor. Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalau bukan Anda sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras kepala, maka orang berbeda pendapat sedikitpun jadi sulit. Karena Anda amat mudah tersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit saja sudah membuat Anda jadi kesal. Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam keadaan kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Anda masuk ke dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit. Dengan meyakini bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan, maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit. Terutama karena beberapa alasan. Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan betapa menjengkelkannya mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukanpendapat, ia mau menang sendiri. Tatkala orang belajar melihat dari segi positif, ia malah mencaci dan menghina orang lain. Semakin sering kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya kita sedang semakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu. Saya berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan suka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak mengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangan tentang anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil. Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi orang sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti karet. Pertama ditarik melawan,namun begitu sering ditarik maka ia akan longgar juga. Dengan demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala, mengurut-urut dada, atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih longgar (sabar). Saya pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan kelas saya diuji, dimaki bahkan kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama kelamaan, tubuh ini jadi kebal. Seorang anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya, pernah heran dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya ya itu tadi, manusia-manusia pintar tukang hujat di atas. Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia sulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya. Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi pengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbukti membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator. Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang lain. Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif, manusia super sulit sebenarnya sedang membuat kita jadi hebat. Dimasa kecil,saya termasuk orang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. Sebab, hinaan mereka membuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang yang tadinya menghina kita. Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnya menunjukkan jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. Pasalnya, kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga, bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi ?. Membaca tulisan diatas membuat saya tertawa geli sendiri.. karena mungkin saya dan teman-teman yang bersilang pendapat disini telah saling menjadi ‘orang sulit’ satu sama lainnya.. Mudah2an kita juga masing-masing saling dapat manfaat dari ‘orang sulit’ yang diperankan orang yang lain.. Bener gak? Tapi balik lagi ke pokok masalah.. (nah ini mau jadi orang sulit lagi kalee... )) dalam hal mencari Tuhan, menentukan apakah kita akan menyembah Tuhan yang manusia atau bukan.. yaaahhh kita masing-masing harus memilih sikap.. ya gak sih..

07-02-2009, 01:20 PM	#2
djuwanto (4795) NAC MEMBER Join Date: Oct 2007 Location: jakarta Posts: 4,345	Re: Orang Brengsek Guru Sejati kepanjangan oiii......

07-02-2009, 01:23 PM	#3
h4di (3915) NAC MEMBER Join Date: Mar 2008 Location: Cibubur Posts: 3,324	Re: Orang Brengsek Guru Sejati aduh puyeng2 ? ujian besok keluar gak ? Tesis nya sapaaaaaa nih

07-02-2009, 01:29 PM	#4
erwin aja (6614) NAC MEMBER Join Date: May 2007 Location: Pondokan tercinta Posts: 6,415	Re: Orang Brengsek Guru Sejati males bacanya.... Intinya apaan sih....?

07-02-2009, 01:52 PM	#7
h4di (3915) NAC MEMBER Join Date: Mar 2008 Location: Cibubur Posts: 3,324	Re: Orang Brengsek Guru Sejati Yang ada disini (Forum tercinta ini) ORANG BRENGSEK SEJATI... GURUNYA SIAPA ???

07-02-2009, 01:57 PM	#8
ndr33 (1016) NAC MEMBER Join Date: May 2007 Location: Indonesia, Jkt dong!! Posts: 963	Re: Orang Brengsek Guru Sejati waduh, tulisannya jangan model kribo gitu, kecil pulak......... Pesannya sih bagus, Gde Prama gitu loh

07-02-2009, 02:08 PM	#12
erle (3427) NAC MEMBER Join Date: Jun 2008 Location: cibubur Posts: 2,893	Re: Orang Brengsek Guru Sejati Aduh mata gw nambah dah min nya, hbs baca neh artikel. mesti keM2 lg neh buat kacamata.......

Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)