Tips Siklus Nitrogen tanpa menggunakan ikan

[azura]

Fishless Cycling
Berdasarkan dari pengalaman dan praktek oleh Curt Lemrick


Saya seorang pelajar tahun kedua di Universitas Iowa, dan saya sedang mendalami kedokteran khususnya perikanan.
Sebelum saya menuju detail dan bagaimana caranya, kita harus tahu dan mengerti dulu mengapa orang-orang menggunakan cara ini (fisless cycling). Secara sekilas, adalah penambahan hasil sekresi dari ikan untuk menstimulasi siklus nitrogen di aquarium baru sebelum memasukkan ikan kedalam aquarium tersebut.

Jika anda menginginkan mempercepat siklus atau memperbesar kekuatan filter untuk mengurai nitrogen, saya harus mengatakan bahwa anda akan kecewa. Fishless cycling tidak digunakan untuk hal-hal tersebut, dan jarang sekali percepatan siklus akan terjadi secara nyata jika dibandingkan cara siklus tradisional. Keduanya memerlukan waktu yang cukup, tetapi ada hal yang secara mendasar berbeda. Secara prinsip, saya sangat menghargai mahluk hidup dan tak terkecuali ikan. Kita juga mempunyai kewajiban sebagai aquarist untuk memelihara binatang peliharaan kita secara baik dan benar, sesuai dengan lingkungan hidup ikan yang kita pelihara. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode Fishless Cycling.

Apakah anda pernah membeli 1 set aquarium baru, mengisinya dengan ikan dan mempertaruhkan hidup ikan tersebut dengan level ammonia yang tinggi? Hal ini sering terjadi, tapi apakah anda memikirkan ikan di dalam aquarium tersebut. Aquarium tersebut adalah rumah bagi ikan. Apa yang terjadi jika memompa karbon monoksida ke dalam rumah kita sendiri selama 1 bulan ? Anda pasti tidak menginginkan hal itu terjadi. Demikian pula ikan. Jadi dengan menggunakan metode ini, anda dapat membuat ikan hidup dengan sehat untuk jangka yang panjang.

Cukup tentang prinsip dan kenapa menggunakan metode ini. Sekarang kita lebih baik mempersiapkan aquarium, air, filter, media filter yang akan dipergunakan. Setelah siap, kita akan memulai.

Pertama, anda mempunyai 2 pilihan dalam menggunakan sumber ammonia. Anda bisa menggunakan ammonium chloride(NH4Cl) atau ammonium hydroxide(NH4OH). Saya akan menterjemahkannya sebagai A-Cl dan A-OH untuk mempermudah. Sumber ammonia yang saya gunakan hanya ammonia murni, jadi janganlah anda mencarinya di toko peralatan dan membeli sebotol ammonia. Ammonia yang dijual biasanya adalah A-OH dan sudah dicampur/dilarutkan dengan bahan-bahan lainnya. Saya lebih merekomendasikan ammonia yang berbentuk bubuk padat / granule dan anda dapat mencarinya di toko-toko kimia.

Salah satu bahan yang kita perlukan adalah ammonia. Sayangnya kita tidak dapat mendapatkan ammonia tanpa embel-embel hidroksida ataupun klorida. Saran saya untuk aquarium air tawar, kita lebih baik menggunakan A-Cl. Ini dikarenakan A-OH adalah basa, ketika dicampurkan dengan air, zat tersebut akan memecah rantai menjadi ammonia dan hidroksida (OH).
OH akan mengikat ion-ion metal/alkali dan secara normal dalam aquarium disebut alkalinitas (calcium dan magnesium carbonate). Carbon dioxide akan muncul dan membuat air menjadi asam.
Sedangkan A-Cl akan memecah menjadi ammonia dan chloride akan mengikat ion-ion lainnya seperti sodium dll dan jarang sekali menjadi OH-. Untuk itu anda bisa memperkirakan bahwa pH akan relatif stabil/netral ataupun akan menjadi sedikit asam.

Sekarang anda mengetahui cara-cara menggunakan metode ini. Saya akan memberikan contoh yang saya pakai dan berhasil dengan baik :

1. Gunakan A-Cl, hindari A-OH. A-OH akan membuat pH air aquarium anda menjadi terlalu rendah dan kehilangan alkalinitas/pH buffer dan juga koloni bakteria pengurai. NH4Cl (A-Cl) tersedia di banyak toko-toko kimia dengan harga yang terjangkau.

2. Penggunaan A-Cl tergantung pada seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh filter pengurai anda. Semakin besar beban, semakin banyak ammonia yang anda harus gunakan untuk membuat koloni bakteria pengurai. Jangan pernah memulai penyemaian kadar ammonia lebih dari 1-2 ppm dan perhatikan juga siklus nitrogen dan pH aquarium. Mungkin anda perlu mengganti air jika pH air jatuh secara drastis. Jumlah A-Cl yang digunakan cukup sebesar 0.3 gram per 100 liter air, akan menghasilkan 1 ppm level.

3. Semai aquarium anda pada level 1-2 ppm, dan biarkan air diputar/dijalankan sampai siklus hampir selesai dan kemudian anda dapat menyemai kembali. Anda bisa menambahkan dosis yang diperlukan pada kedua kalinya jika anda memperkirakan beban yang besar. Anda bahkan bisa mengulangi metode ini 3-4 kali tergantung pada kebutuhan.

4. Anda akan mengetahui jika siklus nitrogen telah selesai, yaitu pada saat tingkat ammonia dan nitrit adalah 0 dan pH air telah stabil. Keseluruhan proses siklus nitrogen biasanya memakan waktu 2-4 minggu tergantung pada suhu, filtrasi dan dosis ammonia yang dipakai.

Selamat mencoba.

[Emil]

Yang pake tampilan screen red 2 black siap2 aja rabun mata.... ...

[jomblo]

Valueable info, thanks bro

[DYO]

Info baru lagi nih ... thank's bos ...

[r1za]

masukan baru nih........trims

[pethouq]

panjang juga uraiannya btw, nice info bro

[mimisu_worm]

nice info bos, thanks.

[Ajie F]

wah ternyata ,lama juga ya matengin air buat ikan , thank,s buat sharingnya

salam

Ajie F

[koem-koem]

Mantap kalipun infonya kawan ...... !
Lebih mantap lagi kalo bahan2nya bisa ditampilin saat pertemuan XII besok.

[Jufri]

thanks 4 sharing

[azura]

Originally Posted by Emil

Yang pake tampilan screen red 2 black siap2 aja rabun mata.... ...

hehehehe .... ojo ngono boss

[mimisu_worm]

maksudnya apaan ya kok bisa sampai rabun????