kalau menurut saya yang dialami bung adipurwanto mungkin ada beberapa faktor, diantaranya:
- Salah satu kecerobohan yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC), sehingga barang yang belum bisa direlease keluar malah di-bypas. Itu sering terjadi di manufaktur semiconductor.
- Buy-off unit oleh distributor tidak ketat
- Konsumsi listrik tidak sesuai dengan spek yang seharusnya
- Ini yang terakhir.. mungkin anda lagi apes / unlucky, bung adi...
Saya sudah 6 bulan terakhir telah menjual 38 unit nb dari produk acer, tapi hanya 1 unit yang return, itupun diakibatkan oleh kesalahan user terjatuh sehingga layar lcd garbage. untungnya pada saat yang bersamaan ada lokal promo trade-in dari seluruh type acer lama ke yang baru jadi cost user saya tidak begitu besar, karena masih ada garansi. (ya biasa lah pendekatan persuasif dengan distributor utama agar bisa diperlunak birokrasinya, karena barang defect karena user tidak bisa diganti)
bukannya saya membela produk ini, saya juga menjual produk-produk notebook yang lain yang sudah mempunyai nama besar. Tapi ada juga yang error 1-2 unit.
Tips saya untuk memilih notebook:
- Keperluannya untuk mobilisasi gila-gilaan, pilihlah DELL/Toshiba/HP/Compaq
- Keperluannya untuk membuat skripsi/tugas tapi mobilisasi ringan dan budget terbatas, pilihlah AcerAspire/ECS/MSI/Toshiba A100-A135
- Keperluannya untuk sekedar gaya dan gaul di cafe yang ada hotspot, Sony Vaio lah tepatnya (walaupun harga jual kembali anjlok, bisa nampangin notebook merek jepun terkenal)
tapi itu diatas menurut saya loh ya.. kan yang lain berpendapat berbeda
nah untuk lebih jelasnya mendingan liat reviewnya disini:
http://www.notebookreview.com