namum mereka ( .S.Formosu) adalah satu nenek moyang, terbukti memiliki ciri fisik yg hampir sama, karena tersebar di berbagai wilayah, membentuk kolompok2nya sendiri, lalu akibat dari kimia tanah yg berbeda2 di setiap wilayah, terbentuklah pola2 warna yg berbeda pula melalui perjalanan waktu yg panjang.......its OK, memang thread anda menunjukkan ketahanan hidup,lalu juga menyebutkan derita & dayatahan. lalu logikanya seharusnya GR dan pinolah menurut saya yg lebih menderita pnyesuaian air dibandingkan SR/BR, ha ini bisa dibuktikan sekarang ini dengan daya tahannya terhadap tingkat air yg berbeda2 , sr lebih lemah soal waktu, jika air yg terlalu Basa/ asam yg semua juga berujung kematian.
belum lagi melihat pemijahan, GR dan Pino jauh lebih cepat menyesuaikan air dibanding SR/BR. ini hanya pendapat saya, jadi intinya asam garam masih dirasakan GR dan pino dihabitat aslinya.
