Quote:
Originally Posted by JD Winata
1. Kalo alasannya adalah "butuh uang" apakah akan ada bedanya dengan inti permasalahannya ? ada bedanya dgn alasan " bosan"
Konotasi saya adalah jual ya jual whatever alasannya bukan? kalo dianggap krn alasan butuh uang ya anggap aja bgitu , kalo dianggap bosan ya silahkan juga , bedanya apa?
2. Kecewa ? ya siapa sich yg mau aro tsb mati ? dibalik semua misteri penyebab dll saya yakin tidak ada pihak yg menginginkan kematian aro ini , but shit happens for whatever reasons , saya cuma bilang saya bukan newcomer utk aro , saya rasa member2 lama dan kalangan ikan hias Indonesia tahu saya dan reputasi saya utk hal2 kecerobohan seperti ini,
utk pemain lama aro tentu masih inget kematian aro M.Ali nya pak Tanto waktu pengiriman di kontes Aquarama 2006, nah siapa yg salah ? kejadiannya persis kayak gini
For your information :
arwana adalah ikan karnivora , system pencernaannya pendek dan lbh mengandalkan penyerapan di lambung dan usus ktimbang dgn ikan herbivore yg memiliki pencernaan system panjang yg lbh mengandalkan enzym pencernaan utk mencerna makanan secara perlahan2 .
Karnivore akan harus segera mencerna dan menghabiskan makanan di lambungnya krn daging/high protein akan cepat membusuk ktimbang tanaman/sayuran .
Jeda waktu pencernaan ikan karnivore diperkirakan 2-4hari dari mulai makan hingga ekskresi kotoran , jika lbh dari 5-6hari akan terjadi kembung pada lambung ikan krn pembusukan protein makanan tak tercerna.
Pada arowana silahkan dicoba diberi makan terakhir lalu puasakan ,lihat pada hari keempat/kelima dan seterusnya sudah tidak ada kotoran lagi , silahkan buktikan sendiri
Memuasakan aro selama seminggu saya rasa sudah cukup berdasarkan pengalaman saya , terkecuali memang dipesan saat hendak dikonfirmasi akan dikirim dan pesan kargo ,bhw pembeli berminat utk memuasakan sebulan tentu bisa diatur lagi , seingat saya tidak ada konfirmasi pemberitahuan utk hal tsb dan pengiriman diiyakan utk dijalankan stlh 7 hari puasa.
|
memang benar yang bapak katakan. namun intinya ada 3 hal dari saya :
1. kalo ikan kesayangan kita mau dijual, pastikan dengan benar agen cargo yang profesional, pastikan packing utuh & diperlakukan baik, serta selamat sampai tujuan
2. kalo memang gak mantap, labih baik gak usah dijual apalagi sampai menyebabkan kematian, jangan tergiur oleh uang. walaupun dia itu ikan, tapi dia adalah benda hidup yang bernyawa (makhluk hidup) juga. yang bisa merasakan senang & sakit. menurut saya bapak sangat beruntung bisa memiliki arwana seperti firewall. saya yakin tidak ada duanya di dunia ini, itu telah diatur & memang jodoh dg bp selaku tuannya.
3. saya rasa hal/kejadian ini agak memalukan, karena kita semua tau yang melakukan transaksi jual-beli adalah para pakar di dunia arwana. semestinya kecerobohan & kejadian seperti itu bisa dihindarkan. karena ini berkaitan dengan sebuah nyawa.
tapi apa mau dikata lagi, nasi sudah menjadi bubur, semoga bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua..