N1wanRed FORUMS

N1wanRed FORUMS (https://www.n1wanred.com/isi/forum/index.php)
-   Supranatural, Inspiration Story (https://www.n1wanred.com/isi/forum/forumdisplay.php?f=60)
-   -   masih soal nurani (https://www.n1wanred.com/isi/forum/showthread.php?t=4636)

amkri 06-22-2006 12:18 PM

masih soal nurani
 
KEPUASAN ADA DI RASA SYUKUR PELAJARAN BERHARGASiang itu tadi temanku tiba-tiba nelpon. Makan siang yuk, ajaknya. Oke, jawabku. So she picked me up at the lobby of Jakarta Stock Exchange Building.Selepas SCBD, kami masih belum ada ide mau makan dimana. Ide ke soto Pak Sadi segera terpatahkan begitu melihat bahwa yang parkir sudah sampai sebrang-sebrang.Akhirnya kami memutuskan makan gado-gado di Kertanegara. Bisa makan di mobil soalnya sampai di sana masih sepi. Baru ada beberapa mobil. Kami masih isa milih parkir yang enak. Mungkin karena masih pada jumatan. Begitu parkir,seperti biasa, joki gado-gado sudah menanyakan mau makan apa, minum apa.Kami pesan dua porsi gado-gado + teh botol. Sambil menunggu pesanan, kami pun ngobrol. So, ketika tiba2 ada seorang pemuda lusuh nongol di jendela mobil kami, kami agak kaget. "Semir om?" tanyanya. Aku lirik sepatuku. Ugh, kapan ya terakhir aku nyemir sepatuku sendiri? Aku sendiri lupa. Saking lamanya. Maklum, aku kan karyawan sok sibuk...Tanpa sadar tangan ku membuka sepatu dan memberikannya pada dia.Dia menerimanya lalu membawanya ke emperan sebuah rumah. Tempat yang terlihat dari tempat kami parkir. Tempat yang cukup teduh. Mungkin supaya nyemirnya nyaman.Pesanan kami pun datang. Kami makan sambil ngobrol. Sambil memperhatikan pemuda tadi nyemir sepatu ku. Pembicaraan pun bergeser ke pemuda itu. Umur sekitar 20-an. Terlalu tua untuk jadi penyemir sepatu. Biasanya pemuda umur segitu kalo tidak jadi tukang parkir or jadi kernet,ya jadi pak ogah.Pandangan matanya kosong. Absent minded. Seperti orang sedih. Seperti ada yang dipikirkan. Tangannya seperti menyemir secara otomatis. Kadang2x matanya melayang ke arah mobil-mobil yang hendak parkir (sudah mulai ramai).Lalu pandangannya kembali kosong. Perbincangan kami mulai ngelantur kemana-mana. Tentang kira2 umur dia berapa, pagi tadi dia mandi apa enggak, kenapa dia jadi penyemir dll. Kami masih makan saat dia selesai menyemir.Dia menyerahkan sepatunya pada ku. Belum lagi dia kubayar, dia bergerak menjauh, menuju mobil-mobil yang parkir sesudah kami. Mata kami lekat padanya. Kami melihatnya mendekati sebuah mobil. Menawarkan jasa. Ditolak. Nyengir. Kelihatannya dia memendam kesedihan. Pergi ke mobil satunya. Ditolak lagi. Melangkah lagi dengan gontai ke mobil lainnya. Menawarkan lagi. Ditolak lagi. Dan setiap kali dia ditolak, sepertinya kami juga merasakan penolakan itu.Sepertinya sekarang kami jadi ikut menyelami apa yang dia rasakan. Tiba-tiba kami tersadar. Konyol ah. Who said life would be fair anyway. Kenapa jadi kita yang mengharapkan bahwa semua orang harus menyemir? Hihihi...Perbincangan pun bergeser ke topik lain. Di kejauhan aku masih bisa melihat pemuda tadi, masih menenteng kotak semirnya di satu tangan, mendapatkan penolakan dari satu mobil ke mobil lainnya. Bahkan, selain penolakan,di beberapa mobil, dia juga mendapat pandangan curiga.Akhirnya dia kembali ke bawah pohon. Duduk di atas kotak semirnya. Tertunduk lesu...Kami pun selesai makan. Ah, iya. Penyemir tadi belum aku bayar. Kulambai dia. Kutarik 2 buah lembaran ribuan dari kantong kemejaku. Uang sisa parkir. Lalu kuberikan kepadanya. Soalnya setahu ku jasa nyemir biasanya 2 ribu rupiahDia berkata kalem "Kebanyakan om. Seribu aja".BOOM. Jawaban itu tiba-tiba serasa petir di hatiku.It-just-does- not-compute- with-my-logic!Bayangkan, orang seperti dia masih berani menolak uang yang bukan hak-nya.Aku masih terbengong-bengong waktu nerima uang seribu rupiah yang dia kembalikan. Se-ri-bu Ru-pi-ah. Bisa buat apa sih sekarang? But, dia merasaKEPUASAN ADA DI RASA SYUKUR.PELAJARAN BERHARGA

mimisu_worm 06-22-2006 12:36 PM

Re: masih soal nurani
 
ya mending jadi tukang semir bro, daripada jadi pelaku kriminalitas. Ya bagi kita mungkin uang seribu itu ngak ada harganya, tapi bagi orang lain mungkin uang seribu itu sudah merupakan berkat yang berlimpah. Btw udah jarang anak usia dia yang begitu jujur apalagi kalau udah kepepet ngak punya uang. salut gua.


All times are GMT +7. The time now is 05:22 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.6.5
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
N1wanRed.com